Paradoks Ilmu Dan Pemiliknya

Ada hal paradoks yang mengherankan dan berkali-kali saya jumpai. Yaitu: orang-orang bodoh selalu merasa sebagai orang yang berilmu, sedangkan orang-orang yang benar-benar berilmu selalu merasa banyak yang belum mereka tahu.

Orang-orang bodoh merasa pandai. Orang-orang pandai merasa bodoh.

Ada hipotesa mengapa ini bisa terjadi. Orang-orang bodoh, saking bodohnya mereka tidak tahu bahwa ilmu itu luas, pandangan mereka picik sehingga mereka menganggap sedikit ilmu yang mereka tahu telah mencakup semuanya. Orang-orang pandai, paham bahwa ruang ilmu itu luas dan mereka tahu bahwa banyaknya ilmu yang mereka miliki belumlah meng-cover ruang ilmu yang luas.

Zaman ini keadaan jadi semakin parah. Dengan adanya media sosial, tiap orang jadi memiliki mimbar masing-masing. Jadilah orang-orang bodoh yang merasa pandai itu beramai-ramai naik mimbar. Dan mereka jadi punya banyak pengikut. Pengikut dari golongan orang-orang yang polos. Orang-orang polos ini bukanlah mengikuti kebenaran tapi mengikuti orang yang bisa bicara dengan mantap dan percaya diri. Dan siapakah orang yang lebih percaya diri dibandingkan dengan orang yang merasa pandai?

Orang-orang bodoh yang merasa pandai jadi memiliki banyak pengikut dan semakin menjadi-jadi dengan kebodohannya. Semakin merasa berilmu. Semakin tidak mau belajar. Semakin…, semakin…. . Ah, saya muak menulisnya.

Saya pernah menulis satu quote di facebook beberapa tahun lalu, dan quote itu dicopy oleh beberapa fanspage, bunyinya:

rect4485


” Belajarlah, karena orang-orang yang berilmu itu langka,

sedangkan orang-orang yang merasa berilmu tersebar di mana-mana.”


rect4485

Tanyakan diri anda sendiri, apakah anda merasa pandai dalam sesuatu? Jika iya, maka kemungkinan besar anda adalah bagian dari orang-orang bodoh yang merasa pandai. Orang-orang pandai yang sebenarnya selalu merasa ilmu mereka kurang.

Belajarlah, jangan jadi orang bodoh. Jika kita masih bodoh, maka sibuklah belajar

One thought on “Paradoks Ilmu Dan Pemiliknya

Leave a comment