Dia tahu bahwa ada surga di dunia ini. Dan dia sangat yakin itu. Mengapa sangat yakin? Simple, karena dia pernah menghabiskan beberapa tahun hidupnya di tengah surga itu.
Keadaan kini sedikit berbeda, dia tak lagi berada di surga itu. Meskipun begitu, memori-memorinya masih berbekas dan sangat jelas ada dalam pikirannya.
Satu yang dia sadari, selepas merasakan menapak di surga, dunia tak lagi menarik hatinya. Feed explore instagram penuh dengan foto-foto manusia yang pamer perjalanan liburan mereka tak membuatnya iri dan ingin. Dirinya juga tak bernafsu membaca traveller blog yang dihiasi foto-foto indah tempat wisata, sekaligus juga ia takpaham mengapa blog itu banjir komentar sarat kata-kata takjub dengan perjalanan sang blogger.
Dia sama sekali tak paham. Baginya tidak ada tempat seindah surga yang pernah dipijaknya dulu. Dan tak ada tempat lain yang ingin dikunjungi selain surga itu.
Dan dia tahu bahwa meskipun seindah itu surga dunia, – surga yang sebenarnya akan berkali-kali lipat lebih indah.
Ah, Ia ingin ke sana. Sangat.